Mbah Sadiyo, Uang Hasil Memulung Digunakan untuk Tambal Jalan Berlubang

JUMAT, 10 MARET 2017

SOLO — Siapa yang sangka, seorang pemulung di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi sosok yang dapat menginspirasi siapa saja.  Bagaimana tidak, Mbah Sadiyo, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk sosial. 

Aktivitas Mbah Sadiyo menambal jalan berlubang

Aksi sosial yang dijalankan kakek 65 tahun itu  tidak seperti yang dilakukan orang pada umumnya, melainkan menambal jalan yang rusak atau berlubang. Rutinitasnya sebagai pemulung, warga Grasak, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen  itu setiap hari mengayuh becaknya untuk mencari rosok yang dapat diuangkan.

“Hasilnya, sebagian untuk menambal jalan yang berlubang atau rusak,” ucap Mbah Sadiyo kepada Cendana News, Jumat (10/3/2017).

Aksi ini dilakukan kakek dengan nama lengkap Sadiyo Cipto Wiyono itu lantaran melihat banyaknya jalan yang rusak di Kabupaten Sragen, yang tak kunjung diperbaiki. Tak sedikit pula, pengguna jalan yang jatuh akibat jalan rusak dan berlubang tersebut. Aksi sosial inipun dilakukan Mbah Sadiyo rutin setiap hari, di sela-sela kesibukannya menjadi pemulung.

“Kegemaran saya suka nambal jalan berlubang ini ternyata sudah berjalan 5 tahun. Awalnya hanya sekitar kampung, lama-lama sampai jauh juga,” jelas Mbah Sadiyo.

Sadiyo mengaku jika seluruh peralatan dan bahan meterial, seperti pasir, dan semen dibelinya dari uang pribadi, yakni hasil memulung. Tak heran, jika di dalam becak milik Mbah Sadiyo terdapat peralatan lengkap, seperti cangkul, cetok, ember, hingga rambu-rambu yang dibuatnya untuk sekedar informasi.

Lihat juga...