“Saya merasa, sepuluh tahun lebih bekerja sudah cukup memberi pengalaman bagi saya untuk membuka usaha sendiri. Kebetulan, beberapa rekan juga berpikiran sama, sehingga kami bersama-sama membuka sendiri bisnis waralaba ayam goreng krispi. Bisnis ayam goreng krispi pada saat itu memang sedang tren,” katanya.
Tak butuh waktu lama, bisnis waralaba yang didirikan Nurul bersama rekan itu cepat berkembang dengan puluhan cabang di banyak kota. Namun, pria kelahiran 25 Juni 1966 itu kembali gelisah, karena ingin mandiri. Lalu, pada 21 Februari 2010, dengan tekad yang kuat, Nurul pun mendirikan bisnis waralaba ayam goreng krispi dengan bendera sendiri, Rocket Chicken.
Saat pertama, Nurul membuka gerainya di Jalan Wolter Monginsidi, Semarang, Jawa Tengah. Setahun kemudian, usahanya berkembang pesat dengan puluhan cabang di banyak kota. Nurul mengaku, dengan sistem waralaba itu ia mengembangkan bisnis tanpa mengeluarkan banyak modal. “Semua hanya didasarkan pada kepercayaan,” ujarnya.
Kini, setelah 7 tahun membangun bisnisnya, Rocket Chicken telah memiliki 276 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, dengan jumlah staf dan karyawan sebanyak 2.764 orang. Beberapa cabang antara lain ada di beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sumatera, Jawa Barat dan Tangerang. Sementara di Yogyakarta ada 8 cabang tersebar di berbagai kawasan.
Tetapi, Nurul mengaku belum membuka cabang di Sulawesi dan Jakarta. “Saya belum berani masuk Jakarta, karena biaya produksi yang diperkirakan sangat tinggi, sementara omzet tak bisa dipastikan karena banyak persaingan,” ungkapnya.
Nurul yang kini tinggal di Dusun Dukuh, Sidomoyo, Godean, Sleman, dikaruniai tiga anak, Gita Amirul Destisari (20), dan dua anak kembar, Salma Amirul Azizah (14) dan Salsa Amirul Karimah (14). Dia mengatakan, kunci suksesnya adalah pengetahuan dan pengalaman, serta niat baik, tekun, jujur, semangat kerja keras dan tetap hidup sederhana.