SABTU, 28 JANUARI 2017
BANJARMASIN — Bupati Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Ansharuddin mengatakan, pemerintahannya cuma menyiapkan duit penanggulangan bencana sebanyak Rp 2 miliar pada tahun anggaran 2017. Dia berasumsi anggaran sebanyak itu sudah cukup karena banjir yang merendam Balangan bersifat sementara.
![]() |
Bupati Kabupaten Balangan, Ansharuddin |
“Kami anggarkan Rp 2 miliar saja, banjirnya sebentar saja. Banjir di Kecamatan Halong dan Juai itu biasanya surut pada hari kedua dan ketiga,” ujar Ansharuddin ketika ditemui di Kota Banjarmasin, Sabtu (28/1/2017).
Disebutkan, aliran kiriman banjir dari Halong dan Juai itu justru mengancam Kota Amuntai, Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Utara.
“Kalau ada banjir di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Amuntai yang paling parah, tenggelam,” Ansharuddin menambahkan.
Banjir yang merendam Kecamatan Halong dan Juai akibat meluapnya sungai Balangan dan Sungai Tabuan yang berhulu di pegunungan Meratus di Kecamatan Halong. Banjir dipicu intensitas hujan yang terus mengguyur Pegunungan Meratus pada Kamis dan Jumat kemarin.
Di Kecamatan Halong, desa yang terendam air terdiri dari Mantuyan, Hauwe, Tabuan, Padang Raya, Halong, Kapul, Baruh Panyambaran, Bangkal, dan Binjai Punggal. Adapun di Kecamatan Juai terdiri dari Desa Lalayau, Mihu, Bata, Teluk Bayur, Mungkur Uyam, dan Buntu Karau.
“Kalau jumlah jiwanya sudah luar biasa banyak. Kami sudah mendirikan posko di sana, kami bantu,” ujar Ansharuddin.
Selain tingginya intensitas hujan, ia menuding penggundulan hutan jadi biang kerok banjir di Balangan.
“Air dari gunung tidak bisa diserap lagi karena pepohonan sudah jarang. Kondisi sekarang akibat penggundulan sepuluh tahun lalu,” kata bekas Wakil Bupati Balangan itu.