Imlek Bawa Berkah Bagi Pengrajin Lidi Dupa Ponorogo

SABTU, 28 JANUARI 2017

PONOROGO — Berkah saat perayaan Imlek ternyata dirasakan oleh para pengrajin lidi dupa hio di Ponorogo. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pesanan lidi yang digunakan untuk sembahyang para masyarakat Tionghoa. 

Kateno saat membuat lidi dupa di rumahnya

Salah satu pengrajin lidi dupa hio, Kateno (50 tahun) warga Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo ini bahkan menjelang Imlek kemarin, per harinya ia mampu memproduksi satu kwintal lidi.

“Pesanan banyak jelang Imlek, saya sampai kewalahan,” jelasnya kepada Cendana News saat ditemui di rumahnya, Sabtu (28/1/2017).

Dijelaskan, ia menjual lidi dupa hio per kilogram seharga Rp 28 ribu. Ia juga tidak bingung menjual lidi buatannya, karena setiap hari selalu ada pengepul yang datang dan membeli lidi hasil produksinya.

“Untungnya setiap hari selalu laku, pekerjaan saya hanya ini jadi sumber rezekinya hanya dari lidi dupa,” ujarnya.

Kateno saat membuat lidi dupa di rumahnya

Ditanya terkait bahan baku, Kateno menambahkan lebih senang menggunakan bambu jenis ori yang dikirim dari Jetis, Ponorogo. Untuk bambu satu pick up, Kateno harus membayar Rp 700 ribu.

Pengrajin lidi dupa yang lain, Yatin (45 tahun) juga mengamini apa yang dikatakan Kateno. Sejak awal Bulan Januari, dirinya sudah kebanjiran pesanan lidi dupa. Pengepul sudah banyak memesan lidi berwarna merah ini untuk digunakan saat perayaan Imlek.

“Penjualannya sampai Madiun, Tulungagung dan Trenggalek,” cakapnya.

Bahkan ibu tiga orang anak ini mengaku menggantungkan hidupnya dari penghasilan membuat lidi dupa. Meski usaha ini hanya dikerjakan di rumah, tapi mampu memberikan nafkah bagi keluarganya.

Lihat juga...