SELASA, 6 DESEMBER 2016
PONTIANAK—Kerawanan gangguan Kamtibmas di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat perlu mendapat tanggapan serius semua pihak. Sebab, tidak jarang banyak barang ilegal yang masuk dari negeri Jiran itu.
Kepala Kepolisan Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Musyafak menyebut, selama ia menjabat sebagai Kapolda Kalbar sekitar enam bulan, jajarannya sudah menangkap satu kuintal atau 100 kilogram lebih narkoba jenis sabu dan narkoba jenis lainnya, seperti puluhan ribu butir happy 5.
![]() |
| Kepala Kepolisan Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Musyafak mengingatkan peran pentingnya menjaga perbatasan RI-Malaysia di Kalbar. |
Kapolda mengungkapkan, sementara itu di daerah lain seperti di Polda Banten, berhasil menyita 100 kilogram lebih sabu juga dari Malaysia, di Polda Jateng menyita sabu 67 kilogram juga dari Malaysia, dan Polda Metro Jaya menyita sabu yang dimasukkan dalam keranjang pisang juga berasal dari Malaysia.
“Tingginya intensitas kejahatan antarnegara khususnya narkoba karena secara geografis Kalimantan memiliki wilayah perbatasan darat sepanjang 867 kilo meter,” kata Musyafak, Selasa, (6/12/2016) di Mapolda Kalbar.
Disebutkan, di sepanjang perbatasan tersebut, terdapat 52 jalan setapak yang dapat menghubungkan 30 kampung di Malaysia.
“Belum lagi perbatasan wilayah perairan sepanjang 1.500 kilo meter yang berhubungan langsung dengan negara segitiga emas penghasil narkotika terbaik dunia yakni Myanmar, Laos dan Thailand. Kesemuanya itu memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap Gangguan Kamtibmas di Indonesia khususnya Kalimantan Barat,” ujarnya mengingatkan.