![]() |
Poster Jembatan Bahtera Mas sudah dipasang di Kota Lama |
KENDARI — Kota lama Kendari yang ramai sejak tahun 1970-an, bakal menjadi kenangan sejarah, setelah deretan bangunan rumah toko (Ruko) dirobohkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak Juni 2015. Bangunan tua yang pernah dipromosikan ke negeri tirai bambu sebagai Chinese Town Kendari diratakan karena terkena lokasi proyek pembangunan jembatan Bahteramas.
Jika melihat sejarah peradaban, kota lama Kendari merupakan pusat perekonomian ibukota Provinsi Sultra pada tahun 1980 sampai 1990-an. Di kota lama itu, masyarakat Kendari menjadi pusat perdagangani bahan bangunan, logam mulia, sembilan bahan pokok (Sembako), hasil pertanian dan laut serta aneka kebutuhan lainnya.

Bahkan kota lama menjadi pusat hiburan menonton film layar lebar. Pada tahun itu, hanya ada dua bioskop, yakni Theater Kendari yang tepat berada di kota lama dan Bioskop Benteng yang terletak di Sodohoa. Nasib Bioskop Benteng lebih dulu lenyap, karena bangunannya tidak dirawat. Sedangkan Theater Kendari baru saja diratakan dengan tanah.
Situs sejarah kota lama akan menjadi kenangan generasi muda mendatang, karena sebagian sudah dirobohkan untuk kepentingan mega proyek Jembatan Bahteramas yang menghubungkan Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli. Proyek multi years itu diperkirakan akan menghabiskan dana APBN Rp 750 miliar dan tahun ini alokasi anggaran Rp 135 miliar.
“Sedih juga melihat bangunan tua sudah rata. Kalau saja mau lebih bijak, bangunan tua tetap dipertahankan sebagai icon sejarah perkembangan Kendari. Tinggal direhabilitasi saja, supaya tidak terkesan kumuh. Soal proyek jembatan Bahteramas, ya tetap jalan tanpa harus meruntuhkan bangunan,” ujar Makmur, salah seorang warga kota lama dengan nada sedih saat ditemui di salah satu pangkalan ojek.