Maulid Nabi: Transformasi Misi Kenabian

Keempat, Ilmu & Pencerahan. Islam menempatkan ilmu sebagai fondasi peradaban. Wahyu pertama adalah Iqra (bacalah) yang memerintahkan umat Islam mencari ilmu: (QS. Al-‘Alaq: 1-5). “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Kelima, Kasih Sayang & Persaudaraan. Nabi Muhammad Saw., adalah rahmatan lil ‘alamin. Rahmat seluruh alam. Islam mengajarkan ukhuwah Islamiyah (sesama Muslim), ukhuwah basyariyah (sesama manusia), bahkan kasih sayang pada hewan dan alam: (QS. Al-Anbiya: 107).Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari & Muslim).

Keenam, Keseimbangan Dunia & Akhirat. Islam menekankan keseimbangan antara ibadah, keluarga, pekerjaan, dan perjuangan sosial: (QS. Al-Qashash: 77). “Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu, matamu memiliki hak atasmu, dan keluargamu memiliki hak atasmu.” (HR. Bukhari).

Ketujuh, Dakwah & Transformasi Sosial. Nabi Muhammad Saw., mengubah masyarakat jahiliyah menjadi beradab melalui dakwah yang bijaksana dan sabar: QS. An-Nahl: 125 & QS. Ali ‘Imran: 104.

Misi kenabian Nabi Muhammad Saw., bukan hanya mengajarkan ritual. Melainkan juga tanggung jawab membangun peradaban. Menyadarkan manusia akan Tuhan. Memuliakan akhlak, mewujudkan masyarakat adil, berilmu, penuh kasih, dan berperadaban.

Itulah esensi transformasi misi kenabian melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Semoga momentum Maulid bisa mentransformasikan Ummat Islam Indonesia semakin berkualitas dalam bertauhid. Berkualitas pula dalam membangun peradaban. Termasuk peradaban politik.

Lihat juga...