Maulid Nabi: Transformasi Misi Kenabian

Tradisi Muzhaffar itu menyebar ke berbagai belahan dunia.  Mesir, Yaman, Suriah, Turki, Afrika Utara, hingga Nusantara. Mesir: pameran makanan dan festival. Turki Utsmani: Mevlid Kandili, malam khusus peringatan Nabi. Nusantara Sekaten (Jawa), Baayun Maulid (Banjar), Maulod (Aceh).

Esensi maulid nabi adalah transformasi misi kenabian. Bukan sekedar merayakan kelahiran.

Misi utama Nabi Muhammad Saw.,: membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya.

“Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 1).  “Tidaklah Aku mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Inti dan misi ajaran Rasulullah Muhammad Saw:

Pertama, Tauhid & Spiritualitas. Meng-Esakan Allah Swt (tauhid). Membersihkan hati dari syirik, takhayul, dan penyembahan selain Allah. Tugas manusia adalah beribadah kepada Allah dan memakmurkan bumi. QS. Adz-Dzariyat: 56, QS. Al-Baqarah: 30.

Manusia diciptakan untuk tunduk kepada Allah Swt (ibadah formal) dan menjadi khalifah (melaksanakan fungsi kepemimpinan) untuk merawat bumi sesuai aturan-Nya.

Kedua, Akhlaqul Karimah (Karakter Mulia). Nabi Muhammad Saw., diutus menyempurnakan akhlak yang mulia. Nilai utama: jujur, amanah, sabar, kasih sayang, rendah hati.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad). “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4).

Ketiga, 3. Keadilan & Pembebasan. Islam membawa misi pembebasan dari penindasan, diskriminasi, dan ketidakadilan. Manusia dituntut menegakkan keadilan sosial, membela yang lemah, dan melawan kezhaliman. QS. An-Nisa: 135 & QS. Al-Maidah: 8.

Lihat juga...