Pelepah pinang bisa dibuat jadi piring dan mangkuk, unik
Admin
Perajin boleh mengambil dan memanfaatkan limbah pelepah itu sebagai bahan baku, tanpa harus membayar sedikit pun.
“Jadi, bahan baku yang begitu berlimpah bisa didapatkan secara gratis,” kata Ayu dikutip dari laman infopublik, Selasa (25/10/2022).
Pelepah dari pohon pinang terkenal kuat dan tak mudah patah saat sudah kering.
Salah satu sisi permukaan pelepah punya pelapis lilin alami. Untuk kebutuhan bahan baku piranti makan adalah pelepah baru 1-2 hari jatuh dari pohonnya.
Kemudian pelepah dicuci dengan sabun pencuci piring, dan dijemur di sinar matahari langsung selama sekitar 3-4 jam.
Pelepah kemudian siap untuk masuk ke mesin cetak bernama moulding hot press.
Mesin itu digerakkan oleh tenaga tabung gas dan menghasilkan panas bersuhu 120 derajat Celcius. Proses pencetakan memakan waktu sekitar satu menit.
Ayu menjelaskan, piring pelepah pinang tahan lama dan tidak berjamur jika disimpan di dalam lemari tertutup.
Hal itu karena saat proses penjemuran, pelepah harus dipastikan dalam kondisi benar-benar kering.
Sementara itu, setiap pelepah dapat menghasilkan dua piranti makan, baik piring ataupun mangkuk berukuran panjang 24 cm dan lebar 16 cm.
Pelepah pinang punya aroma harum yang khas dan lebih ramah lingkungan. Dan, piranti makan unik ini bisa dipakai berulang hingga delapan kali.
Sedangkan corak alami dari pelepah pinang menjadi nilai lebih dari piranti makan dari Tanjung Jabung ini.
Bahkan dari segi warna, piranti makan ini diklasifikasikan menjadi grade A, B, dan C, bergantung dari banyaknya motif warna.
Produk piranti makan ini pun sudah dijual di berbagai platform lokadagang dalam aneka ukuran dan bentuk.