Jejawu

CERPEN YUDITEHA

Rupanya dia hendak menemui seseorang. Setelah berhasil bertemu seseorang, dia berusaha bercakap dengan orang itu, tetapi orang yang diajak bicara tidak mengerti maksudnya.

Oleh orang itu, Jejawu diajak menemui orang-orang di padepokan Singensumonar, sebuah padepokan yang dijadikan markas bagi perjuangan Wanggi dan anak buahnya. Di sana, mereka berdua bertemu dengan beberapa anak buah Wanggi.

Setelah Jejawu diminta menjelaskan, rupanya mereka juga tidak tahu apa maksud Jejawu. Mungkin karena itu tiba-tiba Jejawu menarik tangan Barak, salah satu anak buah Wanggi.

Barak menuruti kemauannya, dengan diikuti yang lain. Ternyata Barak diajak pergi ke sumur itu. Dengan bahasa yang belepotan, Jejawu menerangkan sesuatu sembari menunjuk-nunjuk ke arah sumur.

Mereka tetap bingung, tapi dalam kebingungan itu Barak tiba-tiba berteriak ke arah lubang sumur, yang tak lama kemudian teriakan Barak disahut dengan teriakan lain dari arah dalam sumur.

Mendengar hal itu, dengan sigap mereka bersama-sama mencari tampar yang kemudian ujung tampar itu diturunkan ke dalam sumur. Dari usaha mereka, rupanya tampar itu dapat menolong orang yang ada di sumur itu.

Orang yang muncul dari dalam sumur rupanya Wanggi, pimpinan mereka sendiri. Sejak saat itu, Jejawu berteman baik dengan Wanggi. Tetapi pada saat itu Wanggi belum tahu kalau Jejawu sesungguhnya putra Demang Luwika.

Kasih sayang Luwika dan Ingarsih terhadap Jejawu benar-benar tulus. Keadaan yang ada pada Jejawu tidak sedikit pun memengaruhi kasih yang mereka berikan. Meski telah hadir kedua adiknya yang normal, kasih mereka kepada Jejawu tak pernah berubah.

Lihat juga...