Akhir Tahun Pelaku Usaha Agrobisnis di Lamsel Berharap Omzet Meningkat
Editor: Koko Triarko
Saiful bilang, normalnya jelang akhir tahun dan libur Natal dan tahun baru (Nataru), pengendara meningkat. Dampak bagi pelaku usaha kuliner meningkatkan permintaan akan bumbu, sayuran, jengkol, petai.

Bumbu dapur dipergunakan untuk memasak bagi pelaku usaha kuliner berkonsep serba sepuluh ribu (serbu). Ia bisa memasok kebutuhan bumbu, jengkol dan berbagai jenis sayuran. Omzet ratusan ribu hingga jutaan rupiah bisa diperoleh setiap pekan.
Pelaku usaha sejenis, John, warga Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, juga mengakui hasil pertanian menjadi peluang bisnis. Sebagai pelaku agro bisnis, hasil pertanian berasal dari kebun miliknya. Beberapa petani juga menjual hasil kebun miliknya berupa petai, jengkol dan kelapa kepadanya.
Sektor usaha pertanian menjadi peluang dan asa bagi warga sebagai sumber pekerjaan sampingan. Rantai distribusi yang lancar menjadi peluang baginya untuk menjalankan usaha.
“Lokasi dekat pelabuhan Bakauheni memudahkan pengiriman hasil pertanian ke Cilegon, Banten dengan ongkos terjangkau,” ulasnya.
Strategi agar agro bisnis berjalan lancar, John kerap langsung mengirim petai ke wilayah Cilegon. Tanpa memakai jasa ekspedisi, ia bisa memangkas biaya pengiriman. Ia hanya membutuhkan biaya bahan bakar minyak dan tiket kapal untuk kendaraan roda dua. Pemangkasan biaya ekspedisi hingga ratusan ribu rupiah menjadikan omzet agro bisnis meningkat. Hasil jual beli komoditas pertanian diputar sebagai modal.