Tanah Longsor di Luwu Mengisolir Lima Desa
MAKASSAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut, masih ada lima desa terisolir, karena bencana tanah longsor yang menutup akses jalan poros menuju ke lokasi tersebut.
“Ada lima desa yang masih terisolir, jumlah penduduknya sekitar 12 ribu jiwa. Saat ini kita tetap berupaya untuk membuka jalur ke sana,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Luwu, Rahman Mandari, Senin (4/10/2021).
Lima desa yang masih terisolir adalah, Desa Ilanbatu Buru, Desa Lewandi, Desa Lamasi Hulu, Desa Lempang dan Lempang Pasang. Rahman menyebut, ada dua titik jalur yang biasa dilalui warga untuk mengakses ke lima desa itu. Yaitu, akses jalur poros dari Desa Santandung yang bersebelahan dengan sungai, serta akses Jalan poros Batu. “Sudah ada alat PU (Dinas Prasana Umum) di kirim ke sana untuk membersihkan material longsoran di titik yang akan dilalui kendaraan. Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan,” tuturnya.
BPBD Luwu sudah mengirimkan bantuan logistik kepada warga yang terisolir. Distribusi dilakukan dengan bantuan komunitas motor trail. Pengiriman dilakukan ke lima desa yang terisolir. “Ada. Jadi untuk jalur sekarang, bantuan logistik masuk ke daerah terisolir itu pakai motor trail. Sudah ada komunitas tadi bantu bawa masuk bantu pakai trail. Jadi hari ini diupayakan sampai besok kita terus kirim bantuan. Untuk membuka akses masuk terus dilakukan biar cepat tembus,” papar Rahman.
Bupati Luwu, Syukur Bijak, telah menginstruksikan segera melaksanakan penanganan darurat secara cepat, untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor. “Sudah dikeluarkan tanggap darurat bencana, kita dikasih 21 hari waktunya. Karena ada beberapa penanganan darurat seperti longsoran. BPBD Provinsi juga sudah mengirimkan bantuan termasuk dari Kementerian Sosial. Rencananya, Rabu (6/10/2021) nanti, Menteri Sosial mau datang meninjau,” katanya.