Tantangan dalam Penegakan Syariat Agama
OLEH: HASANUDDIN
Para pembesar politik memiliki dukungan dari para ilmuan yang membela mereka secara argumentatif untuk mempertahankan diri berdasarkan bukti-bukti yang seolah-olah rasional, dan tidak jarang mereka melakukan manipulasi fakta demi memenangkan klien mereka saat berperkara di pengadilan. Bahkan pada tingkat tertentu, penguasa dapat mempengaruhi para tokoh agama untuk mengikuti arahan mereka, hingga kepada menyembunyikan dan atau mengubah ayat-ayat dalam Kitab Suci mereka, demi mempertahankan kekuasaan mereka.
Menurut Muhammad Asad dalam “The Message”, Kata “min amrihi” dalam konteks ayat di atas, meskipun kebanyakan mufassir klasik berpendapat bahwa “amr” di sini artinya “agama, din atau religion”, dan akhirnya menafsirkan keseluruhan frasa itu dengan “apa pun yang berkenaan dengan agama”. Namun, karena semua makna yang terkandung dalam istilah “amr” misalnya; “perintah”, “keputusan”, “peraturan”, “masalah”, “peristiwa”, “tindakan”, dan seterusnya, dicirikan oleh satu hal yang sama, yakni adanya unsur maksud dan tujuan (baik secara eksplisit maupun implisit), cukup beralasan bagi kita untuk mengasumsikan bahwa inilah makna dari istilah tersebut dalam frase yang bersifat eliptis di atas, yang nyata-nyata menyinggung tujuan yang mendasari semua wahyu Ilahi dan, dengan demikian, keimanan manusia kepada wahyu itu.
Nah, dari keseluruhan ajaran Al-Qur’an, menjadi jelaslah bahwa tujuan yang mendasar dari keimanan yang sejati adalah, pertama, kesadaran mengenai keberadaan Tuhan dan mengenai tanggung jawab manusia kepada-Nya; kedua, keberhasilan manusia meraih kesadaran dan martabatnya sendiri sebagai unsur positif–unsur yang niscaya secara logis– dalam rencana penciptaan yang ditetapkan Tuhan dan, dengan demikian menjadi terbebas dari segala bentuk takhayyul dan ketakutan yang irasional; dan terakhir, membuat manusia sadar kebaikan atau kejahatan apapun yang dilakukan pada dasarnya hanyalah menguntungkan atau merugikan dirinya sendiri, sebagaimana yang dikemukakan pada ayat 15 dalam surah ini.