PJJ Tetap Diterapkan, Pendampingan Orang Tua Perlu Dioptimalkan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SEMARANG – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hingga saat ini masih menjadi pilihan di Kota Semarang. Angka Covid-19 yang tinggi, hingga masih diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), menjadi pertimbangan pembelajaran daring tersebut masih tetap dilakukan.

“Ya memang kondisi saat ini, belum memungkinkan kita untuk menerapkan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara langsung, karena ada sejumlah pertimbangan. Seperti masih tingginya angka Covid-19 hingga penerapan PPKM,” papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, saat dihubungi di Semarang, Kamis (22/7/20221).

Hal tersebut menjadikan PJJ menjadi pilihan utama saat ini, dalam penyampaian materi kepada para siswa. Metode pembelajaran tersebut, juga dinilai tidak bisa diterapkan secara optimal.

“Bagi siswa jenjang SMP, atau siswa SD kelas 5-6, PJJ kita nilai sudah tidak ada kendala. Inovasi dan kreativitas guru dalam penyampaian materi pembelajaran, sudah bagus. Namun persoalan muncul, khususnya pada siswa kelas 1-2 jenjang SD,” terangnya.

Selain belum pernah merasakan PTM atau pembelajaran secara langsung di dalam kelas, para siswa tersebut, juga membutuhkan pendampingan dari orang tua/wali, saat menerima pembelajaran.

“Untuk itu, perlu kerjasama dan komunikasi yang baik, antara sekolah dalam hal ini guru, dengan para orang tua siswa. Harus ditekankan, bahwa pendampingan diperlukan untuk membantu siswa, memahami materi yang disampaikan oleh guru,” tandasnya.

Ditekankan, materi bisa disampaikan secara langsung dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti video call bersama-sama, atau aplikasi video online. Dapat juga dilakukan dengan pemberian tugas online.

Lihat juga...