Bubur Tujuh Rupa Khas Jawa di Semarang Banyak Disuka
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Bubur menjadi salah satu menu tradisional yang selalu ada di setiap daerah, termasuk di Kota Semarang. Namun, uniknya di ibu kota provinsi ini ada kuliner bubur tujuh rupa. Sajian ini umumnya dihidangkan pada upacara selametan (keselamatan-red) tujuh bulanan dalam tradisi Jawa untuk wanita hamil.
Sesuai namanya, ada tujuh jenis bubur yang disajikan, yakni bubur sumsum, ketan hitam, kacang hijau kupas, candil, sagu mutiara, ketela dan bubur jewawut.
Soal rasanya tidak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti dijamin enak. Apalagi saat dicampur santan manis bergula jawa atau kincau, menjadikan bubur tujuh rupa ini makin lezat.
Untuk bisa menikmati kelezatan bubur tujuh rupa ini, tidak perlu menunggu ada undangan selamatan tujuh bulanan, sebab di Kota Semarang ada banyak pedagang kuliner tersebut. Salah satunya bubur tujuh rupa Bu Joko.
Terletak di kawasan jalan Gajahmada, Semarang, tepat di sebelah Swalayan Bali, bubur Bu Joko ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Rasanya yang enak dengan harga yang terjangkau, Rp5.000 untuk ukuran gelas plastik kecil dan Rp7.500 untuk ukuran besar.

“Rasanya enak, pilihannya macam-macam. Mau satu jenis bubur juga bisa, misalnya saya suka bubur sumsum, suami bubur ketela sementara anak lebih memilih bubur kacang hijau kupas. Jadi, bisa beli satu-satu, atau mau dicampur juga bisa,” papar Murni, salah seorang pembeli saat ditemui di lokasi, Sabtu (26/6/2021).