Disdik Kepri Telusuri Kabar 31 Siswa Putus Sekolah karena Pandemi
TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Dali, mengaku sedang menelusuri adanya informasi 31 siswa SMA/SMK di Kabupaten Bintan putus sekolah karena efek pandemi Covid-19.
Ke-31 siswa siswa tersebut, terdiri 25 siswa SMAN 1 Bintan dan 6 siswa SMKN 1 Bintan. Mereka putus sekolah diduga karena kecanduan bermain gawai atau gim daring (online), dan memilih bekerja.
“Sedang ditelusuri. Saya baru tahu informasi itu pagi ini,” kata Dali di Tanjungpinang, Senin (31/5/2021).
Dali mengaku, pihak SMAN 1 maupun SMKN 1 Bintan sampai saat ini belum menyampaikan laporan secara resmi terkait 31 siswa putus sekolah tersebut.
Ia akan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan orang tua dari 31 siswa itu, untuk mengetahui apakah mereka betul-betul putus sekolah atau tidak.
Menurut dia, tidak mudah membujuk mereka jika memang sudah tidak ingin lagi bersekolah.
Ia mengakui, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem daring akibat pandemi Covid-19, membuat siswa lebih banyak menghabiskan waktu bermain gawai di dalam atau luar rumah. Bila minim pengawasan dari guru dan orang tua, dampaknya sangat buruk bagi si siswa.
Belum lagi kondisi ekonomi terpuruk imbas pandemi ini, sehingga ada sebagian siswa yang lebih memilih bekerja untuk menopang perekonomian keluarga dibanding bersekolah.
“Kita tetap upayakan agar mereka kembali ke sekolah, kalau alasannya kecanduan gawai atau memilih bekerja, harus segera dicarikan solusi bersama,” ujar Dali.
Sementara itu, pemerhati anak Provinsi Kepri, Muhammad Faizal, menyayangkan kabar 31 siswa di Kabupaten Bintan itu putus sekolah.
Dalam Undang-Undang perlindungan anak, katanya, orang tua, pemerintah dan masyarakat harus memastikan anak-anak mengikuti wajib belajar 12 tahun.