Sambut Ramadan, Nelayan Telukbetung Pilih Pulang Kampung
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Nelayan lain bernama Lukman di TPI Gudang Lelang mengakhiri aktivitas melaut dengan mencuci keranjang ikan.
Ia mengaku meski awal puasa dilakukan pada esok atau lusa ia dan sejumlah nelayan lain telah memutuskan istirahat. Setelah membereskan peralatan tangkap, keranjang ikan dan menjual ikan di pelelangan ia bisa pulang.
“Sementara berkumpul bersama keluarga minimal satu pekan untuk bersyukur pada awal Ramadan tahun ini,” terang Lukman.
Lukman juga menyebut kondisi cuaca perairan Teluk Lampung didominasi angin kencang jadi alasan istirahat melaut. Kegiatan istirahat kerap digunakan untuk perbaikan jaring, pancing dan peralatan tangkap ikan.
Ia dan nelayan lain juga bisa menikmati hasil penjualan ikan untuk menafkahi keluarga. Normalnya sejumlah nelayan bisa dua hari di tengah laut untuk mencari ikan setiap pekan.
Nurahmah, istri salah satu nelayan yang menjual cumi cumi dan ikan mengaku awal Ramadan pasokan ikan berkurang.

Sejumlah nelayan yang melaut dan akan istirahat menjual seluruh hasil tangkapan melalui proses pelelangan. Ikan yang dilelang selanjutnya akan disimpan pada cold storage atau lemari pendingin. Ia hanya menjual ikan dan cumi cumi sebanyak 50 kilogram untuk pelanggan.
Nurhadi, penyedia ikan giling di pasar Gudang Lelang mengaku telah membeli ikan untuk stok. Jenis ikan baji baji, kiter, tenggiri dibeli dari nelayan sebelum istirahat melaut. Sebagian ikan yang dibuat menjadi ikan giling akan disimpan dalam lemari pendingin. Daging ikan giling sebutnya banyak dicari warga untuk bahan kuliner saat Ramadan.