Es Cendol Dawet Khas Jakarta, Menu Segar Buka Puasa

Editor: Koko Triarko

Santannya pun terbuat dari buah kelapa asli, yang diparut lalu dimasak hingga mendidih. Sehingga benar-benar terasa gurih dan nikmat.

Begitu juga dengan gula merah cairnya, dari gula Jawa asli yang dimasak hingga mendidih, lalu angkat dan saring. Saat disantap, paduan parutan cendol warna hijau dengan taburan es, santan, dan gula merah, terasa gurih, nikmat dan segar di lidah dan tenggorokan.

“Rasa  cendol dawet saya ini sangat khas, karena dibuat dari tepung beras dan tepung tapioka, pewarnanya dari daun pandan dan daun suji. Jadi, aroma harumnya saat diminum terasa adem dan segar,” ujar wanita kelahiran 37 tahun ini.

Cara membuat cendol ini, menurutnya sangat mudah, yakni campurkan tepung beras dan tepung tapioka ke dalam wajan berisi perasan daun pandan dan daun suji.

Kemudian aduk perlahan dengan api kecil hingga mengental dan meletup. Setelah matang, tuangkan adonan cendol ke dalam cetakan, lalu tekan hingga butiran cendol keluar dan jatuh ke dalam wadah.

“Untuk cetak adonan cendol, saya pakai saringan, itu juga bagus lebih khas bentuknya,” kata Eni.

Setelah adonan cendol selesai dicetak, lalu siapkan santan dan gula merah cair. Lalu, sajikan dengan es, dipadukan cendol dawet,  santan, gula merah cair ke dalam gelas. Dan, siap untuk dinikmati sebagai minuman segar buka puasa.

“Alhamdulillah, banyak pembeli es dawet cendol saya yang ketagihan karena cita rasanya yang gurih dan nikmat. Kalau bulan Ramadan ini, banyak yang beli untuk takjil buka puasa,” ujarnya.

Meskipun bulan puasa, Enny tetap buka dari pagi hingga malam. Karena pesanan online itu, menurutnya tidak kenal waktu. “Pan pasti ada yang nggak puasa, suka pesan online pakai jasa ojol,” ujarnya.

Lihat juga...