Sumber Tambahan Penghasilan, Warga Lamsel Optimalkan Budi Daya Aren

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Pohon aren yang kerap dikenal dengan tanaman enau masih banyak dibudidayakan warga Lampung Selatan (Lamsel).

Legiono, petani di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan menyebut budi daya aren cukup mudah. Perbanyakan tanaman sistem generatif memakai biji yang telah tua. Ia melakukan proses penyemaian pada polybag.

Penanaman benih aren bisa dilakukan saat usia enam bulan. Memiliki daun empat pelepah aren kerap ditanam dengan sistem tumpang sari (polukultur). Agar tidak mengganggu tanaman utama pada kebun, Legiono menanam aren pada tepi kebun sebagai pagar.

Sejumlah tanaman aren sebutnya ditanam pada lereng bukit, tepi sungai. Memiliki batang lurus membuat ia tidak menjadi pengganggu tanaman lain.

Pohon bernama ilmiah Arenga pinnata itu sebut Legiono, sengaja ditanam sebagai penahan longsor. Namun dengan banyak manfaat bagian daun, buah, batang membuat ia membudidayakan aren pada lahan non-produktif.

Lahan tersebut berada di tepi jurang, sungai dan lereng yang sulit ditanami komoditas perkebunan lain. Pohon yang telah produktif sebutnya bisa dipanen bagian bunga.

“Bagian bunga yang telah muncul bisa dimanfaatkan untuk pembuatan gula aren dengan menyadap air nira lalu diolah menjadi gula aren, gula semut dengan harga lebih tinggi dibanding gula kelapa,” terang Legiono saat ditemui Cendana News, Senin (22/3/2021).

Penanaman pohon aren sebut Legiono juga kerap dimanfaatkan bagian ijuk. Ijuk berwarna hitam kerap digunakan olehnya sebagai tali pengikat bangunan gubuk di kebun.

Ijuk yang memiliki fungsi sebagai penyaring alami kerap digunakan olehnya sebagai penutup aliran kolam. Sebagian ijuk juga menjadi tempat pemijahan ikan lele. Bagian daun kering yang dianyam sebutnya bisa menjadi atap.

Lihat juga...