Kelestarian Mangrove Cegah Abrasi di Kawasan Pesisir
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kawasan lingkungan pesisir Kabupaten Pesawaran, Lampung sebagian masih terlihat alami oleh vegetasi mangrove.
Nursanto, warga Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan menyebut, vegetasi mangrove telah ada sejak puluhan tahun silam. Fungsi mangrove sebagai pencegah abrasi dan manfaat sebagai lokasi tambat perahu terjaga kelestariannya.
Kelestarian mangrove sebut Nursanto, memiliki manfaat ekologis dan ekonomis bagi warga setempat. Penataan dan pemanfaatan kawasan wisata oleh sejumlah pemilik lahan sebutnya masih memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Pada kawasan pantai Sari Ringgung yang sebagian dimanfaatkan sebagai lokasi tambat perahu, mangrove dijaga kelestariannya. Selain di kawasan tersebut sebagian mangrove terjaga di Kecamatan Padang Cermin dan pesisir Pesawaran.
Penyusunan batu karang mati yang dikombinasikan dengan tanaman mangrove efektif mencegah abrasi. Sejumlah pemilik lahan tambak yang memanfaatkan lokasi di sekitar pantai sebut Nursanto masih menjaga sabuk hijau (green belt) tersebut. Saat kondisi cuaca angin barat disertai gelombang pasang, vegetasi mangrove jadi benteng alami menahan laju bencana.
“Sejak awal tahun angin kencang disertai gelombang pasang berimbas pada potensi kerusakan, namun adanya mangrove, penanaman pohon jati dan kelapa oleh masyarakat dan pemilik lahan, membantu meredam laju angin dan tentunya mengurangi potensi bencana alam,” terang Nursanto saat ditemui Cendana News, Rabu (20/1/2021).
Nursanto bilang, kepedulian masyarakat, pemilik lahan menjaga kelestarian mangrove sangat penting. Bagi nelayan mangrove yang memiliki akar napas berfungsi sebagai fasilitas tambat perahu alami.