Pandemi Corona, BKKBN Gandeng HIPMI Perkuat Ketahanan Ekonomi Keluarga

Secara umum, Eli menambahkan, keuangan keluarga dan usaha ekonomi keluarga yang stabil akan menjamin stabilitas ekonomi keluarga itu pula. Pada akhirnya, hal tersebut dapat menyokong stabilitas ekonomi nasional.

“Karenanya, perlu upaya dalam membantu percepatan pemulihan ekonomi keluarga karena dampak pandemi COVID-19,” kata Eli.

Bendahara Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Hilda Kusumadewi, mengatakan, tekanan terhadap ekonomi akibat pandemi COVID-19 seharusnya menjadi momentum yang tepat dalam merevitalisasi peran strategis pemuda sebagai pelaku pasar ekonomi.

Jika jumlah wirausaha muda baru di Indonesia meningkat, diharapkan dapat menciptakan efek berantai bagi ekonomi nasional, sekaligus menjadi jalan keluar dari dampak pandemi COVID-19.

“Indonesia butuh lahirkan banyak pengusaha baru. Peringkat jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal jauh dari beberapa negara di dunia bahkan di Asia Tenggara. Indonesia masih kekurangan pengusaha,” ujar Hilda.

Pola Pikir
Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan BPP HIPMI, Sari Pramono, mengatakan, untuk mencetak pengusaha baru, ada beberapa tantangan salah satunya mengubah pola pikir yang harus tumbuh dari dalam diri seseorang.

Pengusaha muda memegang peranan penting dalam mempercepat roda perekonomian, terutama untuk membangkitkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

“Syarat negara maju punya pengusaha 14 persen, Indonesia baru memiliki jumlah pengusaha 3,1 persen dari total populasi penduduk. Indonesia masih membutuhkan lahirnya banyak jumlah pengusaha baru sebagai syarat untuk menjadi negara maju,” ucap Sari.

Lihat juga...