Jumat Bersih, Jaga Kesehatan Lingkungan dari Sampah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sejumlah titik tempat pembuangan sampah liar di wilayah Bakauheni sebut Sahroni, cukup banyak. Selain tepian Jalintim Muara Bakau, median jalan dan trotoar pasar Bakauheni, tepi Jalinsum, Dusun Kenyayan hingga Semampir. Upaya pembuatan tempat pembuangan sampah sementara dilakukan untuk menampung sampah milik warga.
“Masalah sampah saat penghujan sangat kompleks, karena berpotensi menimbulkan aroma busuk, penyebaran penyakit,” bebernya.
Selain di sepanjang jalan, sejumlah aliran sungai Pegantungan, sungai Kenyayan dan Muara Bakau jadi perhatian. Konsentrasi sampah pada sejumlah sungai terutama jenis sampah basah mengundang lalat hijau. Terlebih di sekitar Menara Siger, lokasi usaha warung makan kerap dikerubuti lalat. Penyakit diare oleh lalat dan gangguan pencernaan berpotensi terjadi saat makanan tidak ditutup dengan baik.
“Kita gencarkan Jumat Bersih di tingkat dusun hingga RT yang memiliki tujuan untuk peningkatan kesehatan lingkungan,” cetusnya.
Hasil pembersihan sampah pada sejumlah titik sebagian mulai dinikmati masyarakat. Hasanah, salah satu warga di Muara Piluk menyebut, sampah yang dibuang sembarangan di selokan, sungai meresap ke tanah. Sebelumnya air lindi dari lokasi pembuangan sampah liar berimbas aroma tidak sedap pada air sumur. Kualitas air sumur menjadi berkurang dan hanya digunakan untuk mandi.
“Sebelum dipakai untuk mandi air tetap diendapkan sebab pernah memiliki aroma tidak enak dan berlendir,” bebernya.
Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya ikut menjaga kebersihan air tanah. Meski telah bersih namun sebagian warga enggan memakai air sumur untuk minum dan memasak. Meminimalisir gangguan kesehatan akibat penggunaan air tanah warga memilih membeli air galon. Selain bersih kualitas air tetap terjaga.