MUI Ingatkan Ideologi Komunis tak Bisa Hilang
Editor: Koko Triarko
Namun, Muhyiddin sangat menyayangkan TAP MPRS hanya tinggal kenangan, karena mereka bangga memakai atribut PKI, dan juga banyak yang berpendapat, bahwa komunis atau PKI sudah tidak ada di bumi Indonesia.
“Betul PKI-nya sudah dilarang, tapi ideologi itu tidak mungkin hilang. Tapi kita harus tetap waspada, karena tanda-tanda gaya baru komunis sudah nyata terlihat,” ujarnya.
Maka, Muhyiddin mengingatkan agar umat muslim belajar di dalam Alquran, bagaimana kisahnya kaum Ad, kaum tsamud, kaum Lud, Firaun, dan Namrud.
Dalam kisah tersebut, dijelaskan banyak orang yang melakukan lesbianisme, gay, sodomi. Dan, orang-orang itu dihancurkan oleh Allah SWT, sehancur-hancurnya.
Ada juga di Hamas yang sangat terkenal saat ini di Yordania dan Israel, yaitu Laut Mati.
“Laut mati itu sebetulnya bagian yang tidak terpisahkan dari azab yang Allah SWT diturunkan kepada kaum nabi Lud. Karena mereka melakukan pembangkangan, pelanggarang, kemaksiatan, dan kemunkaran, dihabiskan tidak ada yang tersisa,” urainya.
Muhyiddin juga merasa heran, kenapa kini masih banyak yang menyimpang dan mendukung LGBT, bahkan perusahaan besar dengan kampanye yang modern dan progresif seakan kesetaraan gender dan sebagainya.
“Jadi, odeologi komunisme masih hidup walaupun partainya sudah dilarang. Maka, atribut komunisme juga mulai dinampakkan di negara kita. Ini apa artinya? Merupakan peringatan bagi pemuka agama, bahwa kita tidak boleh santai, tidak boleh terjebak dengan slogan yang manis yang biasa disampaikan oleh kader PKI,” ungkapnya.
Kembali dia mengingatkan, bahwa memang kerap kali mereka mengatakan kalau komunisme di dunia sudah mati, baik itu di Cina, Uni Soviet, dan Korea Utara.