Mahasiswa Minta Seleksi Dirut PDAM Tirta Muare, Transparan

PONTIANAK – Mahasiswa Sambas, Kalimantan Barat dari berbagai organisasi, menyoroti seleksi Direktur Utama PDAM Tirta Muare Ulakan dan meminta dalam proses tersebut profesional dan transparan, sehingga menghasilkan pimpinan yang bisa menjawab persoalan air bersih di daerah itu.

“Kami minta agar dalam pelaksanaan seleksi ini jangan sampai ada unsur kekeluargaan atau nepotisme, apalagi sekarang musim Pilkada, tentunya sarat akan kepentingan politik,” ujar Kepala Bidang Ekstrnal Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS), Wahyu, saat dihubungi di Sambas, Kamis (20/8/2020).

Ia mengungkapkan, bahwa terhitung dari 17 April 2020 kemarin sudah tepat 1 tahun Direktur PDAM Tirta Muare Ulakan Kabupaten Sambas dijabat oleh seorang pelaksana tugas. Sesuai Pasal 14 ayat (3) Perda Nomor. 17/2010, masa jabatan pelaksana tugas paling lama 6 bulan.

“Sebenarnya Pemda telah melanggar pasal 14 ayat 3 yang tertuang dalam masa jabatan pelaksana tugas, yakni 6 bulan, sedangkan ini sudah bulan Agustus berarti sudah terhitung 1 tahun 4 bulan. Dengan adanya seleksi Dirut PDAM yang baru ini, ia dan kawan-kawan pengurus KMKS menyambut baik adanya seleksi ini, karena dengan adanya Dirut yang baru nanti, kinerja PDAM Sambas akan makin baik,” katanya.

Terkait seleksi Dirut PDAM, Forum Mahasiswa Jawai Selatan (Formajas), meminta proses seleksi pemilihan direktur PDAM Tirta Muare Ulakan dilakukan objektif, transparan dan tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

Penetapan calon dirut dilaksanakan pada 30 Juli – 13 Agustus 2020. Berdasarkan berita acara No.500/08/pansel/2020, ada empat calon yang lolos dan mengikuti seleksi ini, yaitu Uray Fitrajaya, Gita Kurniawan, Hidayat, dan Arfandi. Tahap selanjutnya keempat calon akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.

Lihat juga...