Sudah 460 Ekor Babi di Sikka Mati Terserang Virus ASF

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Sejak bulan Februari 2020 hingga tanggal 14 Juli 2020 sudah terdapat 460 ekor babi yang dilaporkan mati terserang virus Hog Cholera dan African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menyebabkan kerugian miliaran rupiah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, NTT, Mauritz da Cunha saat ditemui, Jumat (17/7/2020). Foto : Ebed de Rosary

Untuk bulan Juli saja hingga tanggal 14 Juli terdapat 135 ekor yang mati dan jumlah riilnya pasti lebih banyak, karena banyak pemilik yang tidak melaporkannya ke Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sikka.

“Bulan Juli saja sampai tanggal 14 kemarin, sudah terdata 135 ekor babi yang mati. jumlah yang mati pasti jauh lebih banyak karena ada peternak dan pemilik yang belum melaporkannya ke kantor kami,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, NTT, Mauritz da Cunha, Jumat (17/7/2020).

Menurut Mauritz, Februari, jumlah babi yang dilaporkan mati sebanyak 21 ekor, Maret 15, April 6, Mei 64 serta bulan Juni meningkat drastis menjadi 226 ekor dan hingga pertengahan bulan Juli jumlahnya 135 ekor.

Dengan begitu kata dia, jumlah yang mati terserang virus ini sudah menjadi 460 ekor. Penyebab terbesar kata dia, pemilik mengkonsumsi daging babi yang sakit yang diberikan atau dibeli dari pihak lain lalu limbahnya diberikan ke babi peliharaannya.

“Kami telah mengerahkan 160 Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk terjun ke 147 desa dan 13 kelurahan di Kabupaten Sikka untuk melakukan sosialisasi terkait langkah-langkah pencegahan dan pengendalian ASF,” ungkapnya.

Lihat juga...