Sensasi Rendang Jengkol Khas Padang

Editor: Koko Triarko

PADANG – Kuliner khas Minangkabau Sumatra Barat, rendang, kini makin beragam. Tidak hanya rendang daging sapi, namun juga rendang ayam, ikan tuna, lokan atau kerang, telur ayam, dan yang tak kalah enak adalah rendang jengkol.

Sejatinya cara memasak semua varian rendang hampir sama, mulai dari bahan-bahan dan bumbu-bumbunya. Namun ada yang berbeda dalam tata cara memasak rendang jengkol.

Vonny, warga Padang, mengatakan, rendang jengkol memang tidak sepopuler rendang daging yang kini telah dikenal dunia. Tapi bagi yang gemar makan jengkol, tentu dapat menikmati sebuah rasa yang fantastik.

“Bagi yang suka jengkol, tentunya sangat senang ada rendang ini. Rasa bumbu rendangnya dapat, jengkolnya pun dapat,” katanya, Sabtu (18/7/2020).

Vonny warga Kota Padang yang memiliki pengalaman memasak rendang jengkol khas Minangkabau/ Ist,

Vonny menyebutkan, hal yang perlu dipastikan dalam membuat rendang jengkol adalah kondisi dari jengkolnya. Sangat disarankan agar jengkol tidak terlalu muda dan terlalu tua. Jika terlalu tua, rasanya agak keras.

Ia mengatakan, rasa rendang jengkol bergantung pada kondisi jengkol. Sehingga hal yang perlu ditekankan adalah kondisi jengkol. Tapi, ada banyak cara pula untuk membuat jengkol terasa lebih lembut.

“Saya memilih untuk merebus jengkol secara terpisah dulu, setelah itu digeprek sedikit. Tujuannya, ketika nanti dimasak dengan rendang, rasa bumbu rendangnya makin meresap ke jengkolnya,” jelas dia.

Vonny menyebutkan, terkait jumlah jengkol yang dibutuhkan, tergantung porsi masakan yang diinginkan. Jika untuk sajian keluarga, biasanya jumlah jengkol sekitar 10 biji, dengan perkirakan satu kali momen makan, rendangnya ludes dimakan.

Lihat juga...