Kemarau di Jateng Diprakirakan Cenderung Basah

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Semarang, menunjukkan 70 persen daerah di Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau. Di satu sisi, musim kemarau tahun ini diprediksi cenderung basah dibandingkan tahun lalu.

“Saat ini, hampir 70 persen wilayah di Jateng sudah memasuki musim kemarau. Bahkan, ada beberapa yang sudah mulai awal Juni lalu, seperti di Kabupaten Brebes, Rembang, hingga Pati,” papar Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko, di Semarang, Kamis (9/7/2020).

Sementara, 30 persen sisanya akan mulai musim kemarau pada Juli – Agustus 2020. “Seperti Kota Semarang, mulai musim kemarau pada awal Juli ini. Pada umumnya, puncak musim kemarau akan terjadi bulan Agustus. Namun, ada pula daerah yang mengalami masa puncak kemarau pada September, seperti Kabupaten Wonogiri,” terangnya.

Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko, saat ditemui di Semarang, Kamis (9/7/2020). Foto Arixc Ardana

Berbeda dengan musim kemarau 2019, tahun ini musim kemarau cenderung basah sehingga beberapa wilayah di Jateng, tetap mengalami hujan hingga akhir tahun.

“Hal tersebut terjadi karena ada dinamika atmosfer. Dari hasil model peragaan menunjukkan, pada musim kemarau ini kecenderungan hujan akan lebih banyak dibanding musim kemarau tahun lalu,” lanjutnya.

Meski demikian, BMKG mengimbau agar daerah mulai menyiapkan antisipasi kekeringan pada musim kemarau.

Sementara, Plt Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana, memaparkan pihaknya mulai fokus memetakan daerah rawan bencana kekeringan pada musim kemarau 2020.

Lihat juga...