Hampir Tiap Hari Warga Lancarkan Protes ke PM Israel

YERUSALEM – Protes terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meningkat atas dugaan korupsi dan penanganannya terhadap krisis virus Corona. Terpukul oleh tingkat pengangguran yang tinggi dan peningkatan tajam jumlah kasus Covid-19, warga Israel hampir setiap hari turun ke jalan dalam demonstrasi menentang pemerintah.

Kemarahan publik makin diperparah dengan dugaan korupsi terhadap Netanyahu, yang diadili pada Mei dengan tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Netanyahu membantah semua tuduhan itu.

Di Yerusalem, ratusan orang berkumpul di luar kediaman perdana menteri dan kemudian berbaris di jalan-jalan, Sabtu (18/7), menyerukan pengunduran diri Netanyahu ketika polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan kerumunan. Setidaknya, dua orang ditangkap, kata polisi.

Di Tel Aviv, pusat komersial Israel, ribuan orang berkumpul di tepi pantai, menuntut bantuan negara yang lebih baik untuk bisnis yang dirugikan oleh aturan pembatasan virus Corona, dan kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau telah diberhentikan dengan cuti yang tidak dibayar.

Pengangguran di Israel saat ini mencapai 21 persen.

Polisi di Tel Aviv menggunakan gas air mata untuk mencoba membubarkan para demonstran yang berbaris di jalan-jalan. Stasiun televisi menyiarkan rekaman bentrokan para pengunjuk rasa dengan polisi.

Israel membuka kembali sekolah-sekolah dan banyak bisnis pada Mei dan mencabut pembatasan-pembatasan, guna melandaikan kurva penularan kasus, setelah penguncian sebagian diberlakukan pada Maret.

Tetapi dengan tingkat infeksi meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir, banyak ahli kesehatan masyarakat mengatakan, pemerintah telah bergerak terlalu cepat, sementara mengabaikan langkah-langkah epidemiologis yang diperlukan untuk mengendalikan pandemi setelah ekonomi dibuka kembali.

Lihat juga...