Ketua MPR: Pemerintah Harus Perhatikan Pengangguran

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), merespon pernyataan Menteri Keuangan yang menyebutkan bahwa angka pengangguran diproyeksikan naik tajam sepanjang tahun 2020 ini.

Diprediksi jumlah pengangguran bisa naik mencapai 5 juta orang (data terakhir menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 7,05 juta jiwa dengan tingkat pengangguran terbuka 5,28 persen).

Untuk itu, MPR mendorong pemerintah perlu menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian nasional, seperti proyeksi kenaikan jumlah kemiskinan dan pengangguran yang tajam.

Tidak hanya itu MPR juga meminta pemerintah agar perlu mengantisipasi bertambahnya pengangguran dengan menyiapkan solusi jangka pendek, menengah dan panjang seperti dengan menambah jumlah penerima Kartu Prakerja kepada masyarakat yang terdampak PHK.

Selain itu menggencarkan pemberian bantuan sosial melalui dana desa dan pelaksanaan proyek padat karya di seluruh daerah untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja serta memperbaiki daya tahan dunia usaha dan mengembalikan daya tarik ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 yang dianggarkan dalam APBN 2021.

MPR juga menyarankan agar pemerintah dapat mencontoh negara lain dalam mengatasi masalah tersebut, seperti dengan memberikan subsidi yang besar kepada perusahaan-perusahaan yang mengalami krisis untuk mempertahankan para karyawan, sehingga akan menurunkan risiko pengangguran selama resesi virus Covid-19.

“Kita berharap agar pemerintah untuk terus menjamin perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan mengupayakan berbagai bantuan/program, khususnya bagi masyarakat yang kehilangan mata pencaharian,” ucapnya, Rabu (15/4/2020) melalui rilis yang diterima Cendana News.

Lihat juga...