Realisasi Penerimaan Negara di Februari 2020 Tumbuh Positif

Editor: Mahadeva

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat memaparkan realisasi kinerja APBN per Februari 2020 melalui sambungan video conference, Rabu (18/3/2020) di Jakarta – Foto Amar Faizal Haidar.

JAKARTA – Kementerian Keuangan menyebut, realisasi penerimaan negara hingga akhir Februari 2020 tumbuh positif. Tercatat ada pertumbuhan hingga Rp216,61 triliun atau 9,70 persen dari target yang ditetapkan di APBN 2020. 

“Realisasi tersebut didukung oleh penerimaan perpajakan yang tercatat sebesar Rp177,96 triliun, atau telah mencapai 9,54 persen dari target APBN. Angka itu tumbuh positif sekitar 0,3 persen dibanding tahun lalu,” terang Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat menggelar video conference APBN KiTa, di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Pertumbuhan penerimaan pajak didorong oleh pertumbuhan dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya, yang masing-masing tumbuh 95,00 persen (yoy) dan 5,67 persen (yoy).  “Sementara untuk PPh Nonmigas, capaian realisasi penerimaannya masih ditopang oleh penerimaan dari PPh 21, yang tumbuh sebesar 10,08 persen, PPh 25/29 Badan, dan PPh Final,” ungkap Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai angka 11,22 persen dari target pada APBN 2020. Nilainya tumbuh 51,52 persen (yoy). “Secara nominal realisasi penerimaan tersebut ditopang oleh penerimaan dari Cukai dan Bea Masuk (BM). Pertumbuhan penerimaan Kepabeanan dan Cukai utamanya masih berasal dari pertumbuhan penerimaan Cukai yang tercatat sebesar 89,20 persen (yoy),” jelas Sri Mulyani.

Adapun realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sampai dengan akhir Februari 2020 telah mencapai Rp38,62 triliun, atau 10,52 persen dari target di APBN 2020. “Pencapaian realisasi PNBP tersebut terutama didominasi oleh realisasi PNBP SDA dan PNBP Lainnya, dimana masing-masing sebesar Rp20,92 triliun dan Rp15,98 triliun,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...