Pemandian Sodong, Mandi di Mata Air Pedesaan
Editor: Mahadeva
“Pemandian Mata Air Sodong, Desa Ligarmukti, hasil kreatifitas pemuda saja yang melakukan bendungan secara swadaya. Kemudian oleh desa dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) terkait biaya masuk untuk dijadikan uang kas BUMdes,” ujar Kolo.
Menurutnya, belum ada perhatian dari Pemkab Bogor, kemungkinan karena lokasi Pemandian Mata Air Sodong yang berada tepat ditepi jalan desa. “Sebenarnya di Kampung Sodong ini, banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadi wisata alam. Seperti goa, tapi kami belum berani mempublis soal goa, karena masih tahap penelitian,” tandasnya.
Peneliti dari LIPI sudah mengunjungi beberapa goa yang ada di Kampung Sodong. Jumlahnya ada 30-an goa, namun warga Kampung Sodong percaya ada dua goa. “Goa itu oleh warga setempat dikenal sebagai goa tawanan era penajajahan. Letaknya berada di lereng gunung yang ada disekitar Desa Ligarmukti. Karena di dalamnya banyak seperti tempat ruang khusus bekas penahanan begitu. Tapi kami belum buka karena masih melihat dulu dari sisi keamanannya,” papar Kolo.
Saat memasuki Desa Ligarmukti, ada gardu khusus untuk menarik karcis retribusi bagi pengunjung yang akan memasuki desa menuju lokasi Pemandian Mata Air Sodong.
Perdes menetapkan biaya masuk Motor Rp10 ribu, mobil Rp20 ribu. Biaya tersebut tidak menghitung jumlah orang, setelah sampai di lokasi mereka bebas mandi secara gratis, kecuali ada kolam khusus yang dibangun maka dikenakan biaya Rp10 ribu. “Dana yang terkumpul akan di setor ke BUMdes Ligarjati sebesar 25 persen dari tiket masuk. Sisanya dikelola Karang Taruna Ligajati untuk kegiatan sosial atau memperbaiki tempat pemandian,” tukasnya.