Konsep Ekonomi Melingkar Berkontribusi Kurangi Sampah Pesisir
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Kedua jenis sampah logam meliputi kaleng minuman, kertas timah dan kaleng aerosol. Ketiga jenis gelas termasuk botol bola lampu. Keempat, kayu olahan dari palet dan papan kayu. Kelima kertas kardus. Kelima jenis karet, Keenam jenis pakaian tekstil.
Mengusung konsep ekonomi melingkar, kontribusi pengurangan sampah bisa dilakukan dari tingkat rumah tangga. Sejumlah cara mengelola sampah rumah tangga diantaranya menyiapkan wadah sampah dari tingkat RT melalui proses pemilahan.
Cara lain dilakukan dengan merutinkan program bersih lingkungan wilayah pesisir. Mendorong pendirian bank sampah di pedesaan untuk mendapatkan uang dari sampah.
“Cara tersebut menjadi bagian upaya membangun ekonomi melingkar, menjual produk makanan dan minuman dengan alat pembayaran sampah plastik yang bisa dijual kembali,” papar Lita.

Upaya pengurangan plastik mendapat respon positif dari Murni, pengelola objek wisata pantai Batu Liyut, Bakauheni. Pengelola objek wisata bahari itu mengaku sangat prihatin dengan banyaknya sampah perairan akibat arus laut sebagian didominasi plastik yang berasal dari sungai.
Aktivitas pembuangan sampah sembarangan membuat sampah masuk ke wilayah objek wisata sehingga mengurangi estetika.
“Setiap hari sampah perairan kami bersihkan namun terus bertambah sehingga solusi pengurangan terus kami lakukan,” cetus Murni.
Solusi pemanfaatan sampah plastik dilakukan oleh Muhamad Kholil, pelatih pembuatan kerajinan berbahan sampah plastik. Ia telah melakukan upaya pemanfaatan sampah dengan menciptakan suvenir menarik.