Menag: Nyepi Ingatkan Pentingnya Jaga Moderasi Beragama

Editor: Koko Triarko

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, -Foto: Lina Fitria

JAKARTA – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan perayaan hari suci Nyepi atau Tahun Baru Saka 1941, mengingatkan lagi pentingnya merawat semangat moderasi (pengurangan kekerasan) beragama.

“Mari kita rawat dan pelihara terus semangat moderasi beragama kita. Karena pada hakikatnya ber-Indonesia adalah beragama, dan sebaliknya, beragama pada hakikatnya juga ber-Indonesia,” kata Menag, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (5/3/2019).

Menag berharap, hari suci Nyepi bisa menjadi momentum bagi umat Hindu untuk menemukan jati diri. Menurutnya, hal itu penting, mengingat di tengah dunia yang mengglobal, terkadang manusia kehilangan arah dalam mengenali jati dirinya.

“Nilai-nilai agama yang terkandung dalam hari suci Nyepi sepatutnya menuntun kita menuju arah yang baik dan terpuji,” katanya.

Menag juga mengajak, umat Hindu untuk terus mengembangkan moderasi, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan bersama sebagai bangsa.

Sikap moderat, kata Menag, adalah sikap memilih jalan tengah, tidak ekstrem, dan tidak berlebih-lebihan, baik dalam beragama maupun berbangsa.

Menurut Menag, Nyepi pada intinya adalah menyepikan diri, agar seseorang dapat melaksanakan catur brata penyepian dengan baik. Sesuai namanya, Nyepi memerlukan suasana hening dan tenang.

Karenanya, umat Hindu tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak menikmati hiburan, agar dapat sepenuhnya melakukan nyepi dan introspeksi diri atau mulat sarira. 

“Mengabdi kepada bangsa dan mendoakan pemilu berjalan lancar, tertib dan damai, adalah bentuk pengamalan dari dharma negara atau kewajiban menjalankan perintah negara,” tuturnya.

Lihat juga...