Angin Kencang, Padi Petani di Lamsel Roboh
Editor: Satmoko Budi Santoso
Ia menyebut sepekan lagi tanaman padi miliknya baru bisa dipanen. Sebagai antisipasi padi berkecambah ia harus rajin mengalirkan air agar tidak menggenang di petak sawah.
Petani padi lain bernama Sandi mengaku, lebih beruntung karena menanam padi varietas Ciherang berukuran pendek. Padi ukuran pendek membuat terjangan angin tidak membuat padi roboh.

Robohnya sebagian tanaman padi di wilayah Penengahan diakui Sandi karena varietas padi berbatang tinggi dan angin disertai hujan berimbas tanaman lebih berat. Robohnya sejumlah tanaman disebutnya masih terjadi meski tidak luas.
Tanaman padi varietas Ciherang berusia sekitar 60 hari diprediksi akan dipanen saat usia 90 hari. Meski aman dari terjangan angin kencang, Sandi menyebut ia masih was-was dengan hama burung, tikus serta walang sangit.
Hama walang sangit yang menyerang bulir padi usia muda membuat tanaman padi miliknya rentan tidak berisi. Sebagai antisipasi kerugian ia melakukan proses penyemprotan insektisida pada pagi serta sore hari.
Sandi menyebut potensi angin kencang disertai hujan yang masih melanda membuat ia ikut cemas padi miliknya roboh. Sebagai antisipasi tanaman padi roboh sebagian padi yang cukup tinggi diikat dan diberi tonggak.
Proses pembuatan jalur khusus disebutnya ikut meminimalisir tanaman padi roboh. Robohnya padi diakuinya ikut berpotensi mengundang hama tikus yang mengakibatkan produksi menurun.