Pengungsi di Desa Kunjir Lamsel Memasak dengan Alat Pinjaman

Editor: Satmoko Budi Santoso

Sebagian siswa sekolah yang memulai aktivitas belajar pada semester genap terlihat juga mulai kembali masuk sekolah.

Heriyanto (15), salah satu siswa SMAN 1 Rajabasa menyebut, mulai masuk sekolah selama sepuluh hari. Siswa kelas X 1 tersebut mengungkapkan, ia merupakan salah satu dari sekian siswa yang ikut terimbas tsunami.

Ia menyebut rumah yang ditinggalinya rusak termasuk pakaian seragam serta peralatan sekolah lain. Sementara, Heriyanto mengaku, tinggal di rumah salah satu kerabat dan kebutuhan pakaian seragam telah diperoleh dari bantuan donatur.

“Kalau rumah tinggal sudah hancur rata dengan tanah. Tapi sekarang saya bisa kembali bersekolah setelah ada bantuan peralatan sekolah,” terang Heriyanto.

Heriyanto dan ratusan siswa SMAN 1 Rajabasa menyebut, suasana sekolah juga terlihat berbeda. Pasalnya, sekolah yang berada di kaki Gunung Rajabasa tersebut sebelumnya sepi, kini setelah area sekitar sekolah digunakan sebagai posko pengungsian, sekolah tersebut ramai hingga malam.

Sejumlah siswa sekokah diakuinya bahkan masih tinggal di pengungsian bersama orangtua akibat bangunan rumah yang ditinggali rusak berat.

Pantauan Cendana News sejumlah bantuan terus mengalir ke posko pengungsian SMAN 1 Rajabasa. Bantuan dari berbagai relawan dan donatur di antaranya berupa makanan siap saji, uang tunai untuk keluarga pengungsi, peralatan sekolah serta bantuan untuk kebutuhan sanitasi.

Sejumlah pengungsi yang tinggal sementara di pengungsian juga mendapat fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta sejumlah fasilitas kamar mandi dan toilet komunal.

Lihat juga...