GORONTALO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, merekrut 163 guru agama, untuk memperkuat pendidikan keagamaan di sekolah.
Meski telah merekrut tenaga guru agama, namun kurikulum yang diajarkan melalui Kantor Kementerian Agama (Kemenag), sementara insentif/honor tenaga guru ditangani oleh pemkab setempat.
“Hal ini merupakan salah satu upaya pemkab dalam memenuhi kebutuhan guru agama di seluruh sekolah SD dan SMP di Kabupaten Gorontalo,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Hadijah Tayeb, pada dialog lintas agama dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti, Kemenag RI ke-73 di Limboto, Minggu (25/11/2018).
Ia menambahkan, untuk honor tenaga guru baca Al-quran berada di setiap desa, tetapi untuk sertifikasi daerah penganggarannya melalui Kementerian Dikbud RI, dan penyalurannya melalui Pemerintah Daerah.
Sebelumnya, pada kegiatan itu, Sekda mengatakan jika nilai agama dapat menciptakan kesejukan dalam bersosilisasi dan bermasyarakat.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat nilai agama,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, dengan menjaga toleransi, saling menghargai antaragama, dapat menciptakan kedamaian serta memperkuat pengawasan dari semua lini, agar tidak terjadi konflik maupun tindakan radikal.
Pada kegiatan yang bertemakan “Menangkal Radikalisme dan Mempererat Umat Beragama” itu, ia uga mengatakan jika pengawasan tindakan radikal dan intolerasni tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, TNI, POLRI dan tokoh agama.
“Seluruh masyarakat dapat berperan serta, dan jika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut, maka silahkan sampaikan kepada pemerintah daerah,” kata dia, lagi.
Menurutnya, kegiatan dialog seperti itu merupakan komunikasi yang baik, antara Pemerintah Daerah dan masyarakat, agar tidak terjadi konflik, sehingga keamanan tetap terjaga di Daerah Gorontalo. (Ant)