Teater Orok Unud Sajikan Cerita Tradisional Berbalut Operet

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

DENPASAR — Mahasiswa Universitas Udayana ambil bagian dalam pentas kreativitas mahasiswa yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Minggu (28/10/2018). Mereka membawakan sebuah operet bertajuk Balingkang, cerita tradisional yang sarat makna kesetiaan.

Meski cerita tradisional, namun dibalut dengan gaya operet yang modern memberikan kesan tersendiri. Dikisahkan seorang raja bernama Jayapangus jatuh hati dengan Kang Cing Wie yang berasal dari negeri tirai bambu.

Setelah berhasil mempersunting, terjadi gejolak di kerajaan tersebut. Hal ini pun diperburuk dengan Kang Cing Wie yang tak kunjung dikaruniai buah hati. Untuk mendapatkan keturunan, Raja Jayapangus melakukan pertapaan di Danau Batur dan memohon kepada Dewa Siwa.

Sayang, bukannya mendapat keturunan Raja Jayapangus justru jatuh hati kepada Dewi Danu yang menjadi penjaga Danau Batur. Mereka menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki.

Sementara itu di istana, Kang Cing Wie tetap setia menanti kepulangan Jayapangus yang sudah tiga setengah tahun lebih tidak kembali dari pertapaannya.

Kang Cing Wie gelisah dan kemudian menyusul untuk melihat keadaan suaminya. Kang Cing Wie terkejut dan kesal ketika menemui Jayapangus telah menikah dengan Dewi Danuh. Namun, Dewi Danu lebih marah, lantaran baru mengetahui nyatanya Raja Jayapangus telah memiliki seorang istri.

Melihat hal itu, Dewi Danu pun mengutuk Raja Jayapangus dan Kang Cing Wie menjadi Barong Landung yang hingga kini menjadi mitologi khas masyarakat Bangli.

Menurut sang sutradara, Nadia Kirana menyebutkan, dipilihnya cerita Balingkang sendiri lantaran mengandung unsur kearifan lokal.

Lihat juga...