Pameran Instalasi ‘KEBUS’ Sindir Kurangnya Kepedulian
Editor: Koko Triarko
DENPASAR – Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual, Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali, bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif Kota Denpasar mengadakan pameran seni instalasi dengan mengambil tema KEBUS.
Kegiatan ini merupakan suguhan ekspresi kreatif melalui seni instalasi melalui pemeran STD yang bekerja sama dengan Bekraf Denpasar, dan Dinas Pariwisata Kota Denpasar, di Youth Park, Taman Kota Lumintang, Denpasar, Minggu (23/6/2019).
Ketua Badan Kreatif Kota Denpasar, Putu Yuliartha, mengaku sangat mengapresiasi acara yang digelar Kampus STD Bali ini. Yuliartha mengatakan, di Bali karya seni instalasi bukan sesuatu yang asing. Ia mencontohkan saat ada upacara Ngaben yang menggunakan bade atau lembu.
“Kami dari pemerintah Kota Denpasar melalui Bekraf, memberikan fasilitas pada teman-teman perupa instalasi, dan kami mengapresiasi acara ini. Harapan ke depan setelah acara ini digelar, seni instalasi bisa jadi bagian dari apresiasi serta pergerakan masyarakat terhadap kreativitas yang ada di Kota Denpasar,” ujar Putu Yuliartha, saat ditemui Minggu, (23/6/2019).

Ketua STD Bali, Made Harini Hanindar Putri, mengatakan banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, namun tidak disadari. Pameran instalasi ini dinamai KEBUS, sebuah kata yang berasal dari Bahasa Bali yang berarti “panas”.
Berbagai fenomena sosial yang terjadi di kalangan masyarakat memicu respons yang beragam. Ada yang gerah dan menginginkan adanya perubahan, sedangkan yang lainnya cenderung diam dan tidak menghiraukan fenomena-fenomena tersebut, atau bahkan mengecam golongan yang ingin membawa perubahan. “Pameran ini jadi ajang pameran yang kreatif,” kata Hanindar.