Kalitalang Bangkit dari Bencana Jadi Ekowisata Merapi
YOGYAKARTA – Situasi Merapi, gunung api teraktif di Indonesia yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, tengah mengalami peningkatan aktivitas dengan terjadinya sejumlah letusan sejak pertengahan Mei dan statusnya pun dinaikkan menjadi waspada.
Meski demikian, kegiatan pariwisata maupun mobilitas warga di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah tetap berjalan seperti biasa.
Di desa yang terletak di sisi tenggara Merapi ini, terdapat sebuah spot pariwisata yang terbilang baru yang mengusung konsep ekowisata.
Berada persis di tepian Kali Talang, yang merupakan jalur aliran material vulkanik dari Merapi, lokasi ekowisata ini memiliki sejumlah bangunan semipermanen yang sengaja dirancang menarik.
Menurut koordinator pengelolaan objek wisata itu di Desa Balerante, Jainu, konsep pembuatan lokasi wisata di Balerante muncul dari ide mandiri sekelompok pemuda penganggur di desa itu.
Melihat lokasi desa yang apik karena terdiri atas medan berlembah, sejuk, dan menghadap ke arah Merapi, mendorong para pemuda desa untuk mendirikan lokasi swafoto sederhana.
Bangunan awal hanya berupa menara setinggi kurang lebih lima meter yang terbuat dari rangkaian bambu, dengan berlatar belakang kawah Merapi sehingga menjadi spot yang sangat menarik untuk berfoto.
Akan tetapi, mengingat lokasi desa yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana 2 dan Area Terdampak Langsung 1 bencana Merapi, maka konsep wisata lokal pun berkembang menjadi ekowisata yang termasuk di dalamnya menerapkan upaya mitigasi, konservasi, dan ekonomi.
Bagi Jainu dan warga, membuat pengunjung senang dengan lokasi wisata merupakan hal mudah dan lazim, namun dengan menyisipkan wawasan kebencanaan dalam pariwisata menjadi suatu misi yang harus tercapai.