Usia Senja Tak Halangi Kader Posyandu Desa Sumur untuk Mengabdi

Editor: Irvan Syafari

Ketut Manre, kader posyandu tertua di desa Sumur kecamatan Ketapang Lampung Selatan /Foto:Henk Widi.

Dalam pelaksanaan tugasnya para kader Posyandu memiliki tugas menghimbau warga untuk membawa balita agar mendapatkan pelayanan penimbangan badan, tinggi badan, imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A. Selain itu menghimbau warga yang memiliki anak balita agar mendapat imunisasi. Beberapa imunisasi yang diberikan meliputi HB 0 pada umur 0-7 hari, BCG, Polio 1 pada umur 1 bulan, DPT/HB 1, Polio 2 pada umur 2 bulan, DPT/HB 2, Polio 3 pada umur 3 bulan, DPT/HB 3,Polio 4 pada umur 4 bulan dan campak pada usia 9 bulan.

Rumsah menyebut para kader yang bekerja membantu para bidan desa tetap mendapat apresiasi melalui pemberian intensif dengan jumlah sebesar Rp210.000. Intensif tersebut diberikan setiap tiga bulan sekali bertepatan dengan pertemuan para kader di tempat yang telah disepakati. Meski jumlahnya terbilang kecil namun semangat mengabdi membuat kader Posyandu tidak mempersoalkan besaran insentif yang diberikan.

“Uang insentif tersebut bisa membantu kader Posyandu dalam kegiatan di setiap Posyandu sekaligus bentuk perhatian dari pemerintah,” ungkap Rumsah.

Sementara itu Ketut Manre (83) menyebut dirinya merupakan salah satu dari dua laki laki yang masih aktif menjadi kader Posyandu. Dia bertugas sejak 1992 di Dusun Yogaloka, Desa Sumur. Dia menjadi kader Posyandu bersama rekan lain bernama Safari (50) salah satu kader posyandu laki laki di Desa Sumur.

Ketut Manre mengaku dirinya tetap memiliki semangat untuk mengabdi sebagai kader posyandu. Salah satu tugas yang masih bisa dikerjakan sebagai kader memberi penyuluhan tentang cara menjaga kebersihan lingkungan bagi warga di dusunnya. Beberapa tugas pencatatan dan administrasi diserahkan kepada kader yang lebih muda.

Lihat juga...