Serangan Oemoem 1 Maret, Pertempuran Terakhir Mengusir Penjajahan di Indonesia   

Oleh: NOOR JOHAN NUH*

Setelah Pak Dirman mendapat informasi dan penjelasan dari Pak Harto mengenai situasi militer dan politik terakhir, serta segala sesuatunya berkenaan dengan keamanan dan keselamatan Pak Dirman, barulah beliau bersedia untuk kembali ke Yogyakarta.  Namun, masih ada tiga persoalan yang dihadapi Pak Dirman sebelum beliau kembali ke Yogyakarta.

Pertama,  Pak Dirman harus masuk dan tinggal secara aman di Yogyakarta. Jadi harus dipastikan dulu apakah Belanda benar-benar tidak akan menipu pihak RI. Belanda sebenarnya masih tetap berkeinginan melancarkan agresi militer ke III – “sebagai usul penguasa Belanda”.

Jadi kekhawatiran Pak Dirman mengenai kemungkinan Belanda masih akan menyerang Indonesia kembali bukan tanpa alasan. Tidak jadinya Belanda melaksanakan agresi militer III adalah karena kondisi TNI yang makin kuat dan juga karena kedudukan politik yang berubah di pihak Belanda yang lebih realistis melihat keadaan Indonesia, dan kontrol atau pengawasan dari PBB sebagai dampak Serangan Oemoem 1 Maret.

Kedua. Penyelesaian pertikaian Indonesia Belanda melalui perundingan yang tidak meremehkan status TNI.

Ketiga. Bagaimana cara menjalankan genjatan senjata karena TNI tidak lagi bertempur dengan garis pertahanan, melainkan bersifat gerilya.

Komando Militer Tertinggi di Yogyakarta

Sebelumnya, tanggal 3 Juni 1949, Panglima Besar Jenderal Soedirman menetapkan Komandan Wehlkreise III Letnan Kolonel Soeharto menjadi Pimpinan Tertinggi  Militer di Yogyakarta.

Bukan tidak mungkin penetapan itu didasari   keberhasialan Letnan Kolonel dalam Serangan Oemoem 1 Maret. Dan menjadi catatan khusus atas kehendak Pak Dirman memanggil Letnan Kolonel untuk mendapatkan penjelasan dan kepastian serta jaminan bagi beliau untuk kembali ke Yogyakarta, padahal Letnan Kolonel Soeharto bukan lah perwira yang dekat dengan Jenderal Soedirman meskipun sama-sama berkedudukan di Yogyakarta. Sebelumnya, Pak Harto hanya beberapa kali bertemu dengan Pak Dirman dalam rangka kedinasan.

Lihat juga...