Empat Imigran Kritis Setelah Ditembak di Calais, Prancis
LILLE – Empat imigran berada dalam kondisi kritis setelah ditembak. Penembakan dialami saat terjadi perkelahian antara para imigran Eritrea dan Afghanistan di kota pelabuhan Prancis utara, Calais, Kamis (1/2/2018).
Pemerintah setempat menyebut, beberapa bentrokan terjadi pada pertengahan sore antara imigran dari berbagai komunitas. Dua imigran menderita luka tembak yang tak membahayakan dan 12 lainnya mengalami luka-luka. Diperkirakan jumlah tersebut masih bisa berubah.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb mengatakan, bahwa dia akan pergi ke Calais dalam upaya untuk meninjau kembali situasi di wilayah tersebut. Perkelahian dan penembakan tersebut disebutnya sebagai insiden serius. “Polisi turun tangan untuk melindungi migran Afghanistan yang diancam oleh 200 migran dari kewarganegaraan Eritrea,” katanya.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 600 imigran berada di wilayah Calais. Semengtara kelompok kemanusiaan menyebutkan jumlahnya bisa mencapai 800 orang. Sementara sebelumnya, ratusan imigran yang terjebak di Libya menyatakan keinginannya untuk bergerak menuju negara Eropa yang lebih kaya.
Jika keinginan mereka terkabul, mereka akan bergabung dengan lebih dari satu juta imigran lain yang telah tiba di Jerman sejak 2015. Mereka masuk ke Jerman ketika Kanselir Angela Merkel menawarkan perlindungan bagi mereka yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan.
Meskipun dipuji di beberapa tempat, Merkel harus membayar keputusannya itu secara politis dalam pemilihan umum Jerman di 2017. Kelompok kanan jauh mengalami peningkatan suara seiring meningkatnya sentimen anti-migran yang terjadi di Jerman.