Berbagai kejanggalan ini, biarlah tokoh Malari sendiri bernama Hariman Siregar yang akan mengungkap permasalahan sebenarnya. Tokoh Malari ini masih hidup dan sehat wala’afiat. Pertanyaaan saya, kenapa Hariman tidak pernah mendapatkan posisi dan jabatan politik baik di masa Soeharto maupun di masa reformasi sekarang ini? Pertanyaan inilah yang menggelitik perasaan saya, lalu tulisan ini saya susun.
Anugerah di Balik Musibah MALARI
Perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari apa yang disebut dengan permasalahan. Berbagai permasalahan yang menimpa bangsa Indonesia sudah demikian banyak, beragam bentuk, dan dimensinya. Namun, dari semua permasalahan yang terjadi dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, selau ada hikmah dari Tuhan untuk memberikan pelajaran bagi kita untuk menjadi cerdas, kuat, tabah, dan kuat menghadapi cobaan kehidupan yang mengancam dan mendera.
Dengan adanya Malari, Tuhan menganugerahkan kebahagiaan bagi bangsa Indonesia berupa ide cerdas pembangunan. Peristiwa Malari justru membuat bangsa Indonesia tetap waspada dengan ancaman ekstrim kiri dan ekstrim kanan, agar ancaman ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Kewaspadaan bangsa Indonesia yang dibangun oleh Soeharto dan Orde Baru telah memberi kesempatan luas bagi Bangsa Indonesia untuk membangun dan meningkatkan taraf hidupnya, lebih dari sebelumnya.
Pasca peristiwa MALARI, saluran bantuan dana keuangan dan moneter justru bisa mengucur bagi bangsa Indonesia. Saat itu, Amerika berpendapat, bantuan Indonesia harus memiliki tiga tujuan sekaligus, namun dapat mencapai dua sasaran. Tujuan bantuan, yaitu memulihkan hubungan baik antara Indonesia dengan Belanda dan Jepang. Sedangkan sasarannya adalah membangun Indonesia dan menangkal komunisme di Asia Tenggara. Dan terbukti, ketika komunisme redup, peradaban kehidupan Bangsa Indonesia mulai terbangun.