Lelaki Tua dan Kuburan Tanpa Nisan

Rumah Surip yang mewah itu, di hari-hari biasa memang terlihat sepi dan sunyi, sebab ia sering ke luar karena dinas. Sementara lelaki tua itu tinggal belum berapa lama di rumah itu. Sejak kehadiran lelaki tua itu, sejak saat itu pula tiba-tiba terlihat begitu saja gundukan tanah di halaman rumah mewah itu.

“Tahu dari mana kalau itu ayahnya Pak Surip?” kata temanku.

“Saat membeli rokok kemarin, Pak Kades yang memberi tahuku.”

”Nah, begitu dong. Itu baru namanya tetangga!” celetuk temanku. Lalu segera saja temanku itu menanyakan perihal kuburan itu, tapi tiba-tiba percakapan menjadi sunyi, dan mata hanya bertemu mata, saling memandang saja. Tak ada percakapan lebih lanjut mengenai kuburan itu.
***
MATAHARI berputar untuk menuntun manusia bertemu dengan hari berikutnya. Saat itu matahari baru saja merangkak setengah penggalan. Namun, karena sudah banyak desas-desus di desa kami, dengan sangat terpaksa, kami akhirnya sepakat membawa lelaki tua dan asing itu untuk bertemu dengan Pak Kades. Ya, semacam untuk klarifikasi perihal kuburan aneh itu, karena keganjilan kami sudah cukup bukti, bahwa sejak lelaki itu tinggal dalam rumah mewah itu, sejak itulah kuburan ada.

Dengan cara ramai-ramai, tentu bisa dibilang kurang sopan, kami pun membawa lelaki tua itu menghadap Pak Kades. Tak lama, lalu ia memperkenalkan diri dan mengaku bahwa ia dahulu lahir dan tinggal di desa tersebut. Ia telah meninggalkan desa tersebut saat usianya masih dua puluh sembilan tahun dan baru tiga bulan terakhir ini, ia pulang kampung. Ia mengatakan bahwa Surip adalah satu-satunya anak yang selamat. Sebab istrinya, juga kedua anaknya yang lain, meninggal dalam genggaman penjajah Belanda saat gerilya. Kemudian ia menyebutkan deretan nama-nama kerabatnya yang lain, ladang dan rumah orang tuanya, serta nama tetangga yang pernah tinggal di dekat rumahnya. Lama ia bertutur tentang kampung dan peristiwa masa kecil serta remaja yang pernah dialami di desa kami, sekadar meyakinkan warga dan kepala desa bahwa dia memang orang sini. Meskipun logat bahasanya terlihat aneh bagi penduduk desa ini.

Lihat juga...