Topi Koki Para Ibu Bantul Tembus Pasar Ekspor
YOGYAKARTA — Usaha pembuatan topi koki dari kertas yang dilakukan warga di dusun Priyan, Trirengo, Bantul, ternyata mampu menembus pasar ekspor. Selain menjadi usaha baru, pembuatan topi koki dari kertas ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar khususnya para ibu-ibu rumah tangga.
Adalah Oktavia pemilik, usaha tersebut. Ia mengatakan usaha miliknya merupakan anak cabang dari perusahaan produsen topi PT Maisindo, dan diberi nama Sub Sri Lestari. Produk topi koki dari kertas yang dihasilkan ini nantinya akan disetorkan ke pabrik induk untuk di ekspor ke luar negeri seperti Jepang, Thaiwan, hingga Hongkong.
“Kita hanya membuat topi koki jenis krep dan oval. Bahannya dari kertas. Karena ini merupakan topi selali pakai. Begitu selesai digunakan langsung dibuang,” katanya Senin.
Baru berdiri sejak 2 bulan lalu, produksi topi koki ini ternyata telah mampu memperkerjakan sekitar 20 orang lebih. Mayoritas merupakan para ibu-ibu rumah tangga. Mereka mengambil bahan untuk kemudian dibuat di rumah masing-masing. Sementara lokasi produksi berupa rumah milik Oktavia digunakan sebagai tempat finishing.
“Dalam sehari kita bisa memproduksi sekitar 7000 topi. Terdiri dari 2000 topi jenis krep dan 5000 topi jenis oval. Satu topi dihargai Rp50, untuk jenis krep dan Rp70, untuk jenis oval,” katanya.
Menurut Oktavia salah satu kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan tempat produksi. Karena hanya memanfaatkan rumah pribadi. Untuk mengatasi hal itu, ia memperbolehkan para pegawainya menggarap topi di rumah masing-masing.
Sementara itu, salah seorang warga Priyan, Trirenggo, Bantul, Widarsih, mengaku ikut dalam usaha pembuatan topi koki ini karena dapat menjadi tambahan penghasilan bagi dirinya. Ia yang sehari-hari membuka warung di rumahnya ini mengaku bisa membuat topi koki di sela waktu luangnya.