Pemuda: Zaman Modern, Harus Kreatif
Pengerjaan wayang dengan karakter punokawan dengan teknik paintbrush untuk properti drama tersebut, diakui Dedek bisa dipergunakan sebagai hiasan dinding yang melengkapi sebuah kafe atau rumah dengan harga jual per-satuan Rp100 ribu, terutama dengan jenis bahan kayu dan kertas karton yang telah dilukis.
Dedek menyebut, selain mengerjakan proses pembuatan karya seni pada wayang, dirinya dan kawan-kawan menerima pengecatan dinding perkantoran, rumah pribadi hingga tempat komersial yang berangkat dari hobi. Namun, menghasilkan. Bersama rekan-rekannya, ia menyebut berusaha menjadi pemuda yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi generasi milenial tanpa meninggalkan ikrar Sumpah Pemuda.
Implementasi ikrar Sumpah Pemuda tersebut diakuinya dituangkan dalam karya seni berupa mural atau lukisan dinding dengan pola batik kain nasional, tapis Lampung serta berbagai ciri khas etnik, di antaranya Dayak, Papua sebagai simbol, bahwa Indonesia kaya akan beragam budaya dan ciri khas yang beragam.
Jasa seni lukis para pemuda tersebut bahkan gencar dipromosikan di grup WhatsApp sekaligus memberi inspirasi bagi pemuda lain untuk melakukan kegiatan bermanfaat.
Momen Sumpah Pemuda bagi Pemuda Penengahan sekaligus sebagai pendobrak agar generasi muda saat ini bisa lebih peduli pada lingkungan dan bisa menciptakan kreatifitas yang mendorong kesejahteraan masyarakat.
Berkat kreatifitas seni lukis dinding dan pembuatan karya seni tersebut, para pemuda Penengahan bahkan memiliki aktivitas positif sekaligus menghasilkan, termasuk melatih para pemuda di wilayah tersebut dalam bidang seni gamelan yang dilakukan setiap Sabtu malam di Sanggar Paguyuban Keluarga Yogyakarta (PKY) dalam melestarikan musik tradisional gamelan.