Pemuda: Zaman Modern, Harus Kreatif

Selain membuat wayang untuk ditampilkan dalam visualisasi drama dalam acara para pemuda Katolik se-Keuskupan Tanjungkarang dengan berbagai penampilan karya seni dan juga kreatifitas lain, Paulus dan beberapa rekannya mengaku sudah menjadikan kreatifitas sebagai sebuah langkah menyalurkan hobi.

Hobi positif tersebut sudah selama tiga tahun terakhir ditekuni, salah satunya dalam aktifitas paintbrush dengan aplikasi pada dinding rumah yang dikreasikan dengan lukisan unik, khususnya untuk rumah, cafe dan seni mural untuk bangunan toko.

Kreatifitas tersebut bahkan telah menjadikan sumber mata pencaharian sekaligus lapangan kerja para pemuda yang sebagian masih menjadi mahasiswa dan sebagian sudah bekerja tersebut.

Kreatifitas bernilai yang sudah bisa dinilai secara finansial tersebut diakui juga oleh Dedek yang mengerjakan banyak pesanan untuk pembuatan seni pada kusen pintu warga yang meminta proses pengecatan melalui teknik paintbrush, sebagian menggunakan mesin serta sebagian lukisan manual.

“Awalnya kami menyalurkan hobi dalam modifikasi kendaraan dalam pewarnaan, selanjutnya media kayu dan tembok kami jajal hasilnya banyak disukai masyarakat,”ungkap Dedek.

Sekali proses pengerjaan dengan luas bidang pengecatan berbeda termasuk penambahan tulisan serta karya seni lain oleh pemuda Penengahan tersebut, dibanderol Rp600 ribu hingga Rp2 juta, tergantung luas bidang dan kesulitan pengerjaan. Hasil dari pengerjaan tersebut dijadikan sebagai uang kas serta sebagian dibelikan sarana alat kegiatan paintbrush yang sudah semakin dikenal.

“Saat ini pemuda harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan hobi dan keahlian yang dimiliki serta menghindari hal-hal negatif, sehingga bisa disebut pemuda milenial”, terang Dedek.

Lihat juga...