JAKARTA – Manager Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Imam Bari’ Wafa’ul Wafa, mengatakan, masyarakat masih menganggap museum itu kurang menarik dan kurang mengakomodasi minat anak muda. Namun, hal itu tergantung dari kreativitas pengelola museum dalam upaya menarik pengunjung.
Untuk itu, pihaknya selalu kreatif menyajikan berbagai program inovatif. Karena tujuan museum ini adalah edukasi bagi masyarakat. Semakin banyak pengunjung berarti semakin masyarakat teredukasi. “Nah, desain kami bagaimana melakukan program marketing ke masyarakat, contohnya kami melakukan museum go to school,” ujar Imam, Sabtu (28/10/2017).

Program ini baru dilaksanakan pada Maret 2017. Dalam satu bulan, kata Imam, minimal ada enam sekolah yang dikunjungi. “Jadi, kami yang aktif berkunjung ke sekolah-sekolah memberikan edukasi lengkap dengan miniatur peragaan. Harapannya, mereka akan berkunjung ke museum listrik ini. Jadi, ada feedback”, imbuhnya.
Program lainnya adalah sosialisasi tentang museum listrik kepada kepala sekolah-kepala sekolah di Indonesia. Baru ini saja, kata Imam, digelar pertemuan dengan 300 kepala sekolah di Cirebon, Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu pula diadakan MoU antara MLEB dan para kepala sekolah tersebut. Dengan harapan mereka bisa berkunjung ke museum ini. “Jadi, kalau sudah MoU, paling tidak sudah tertanam di hati mereka bagaimana anak didiknya mengenal sejarah bangsa. Ya, bisa berkunjung ke sini, dan diharapkan bisa jadi program sekolah-sekolah di Cirebon,” paparnya.