Akibat Kemarau, Petani Penengahan Pilih Tanam Cabai Usai Tanam Jagung
Akbar bahkan menyebut, saat ini hasil panen cabai miliknya yang terkadang mencapai 1,5 ton hingga 2 ton rata-rata diambil pengepul untuk dijual ke Padang Sumatera Barat dengan ukuran masing-masing sebesar 50 kilogram. Pada masa panen sebelumnya Akbar menyebut masih menikmati penjualan cabai merah besar dengan harga Rp35 ribu per kilogram sementara sebelumnya bisa hanya mencapai harga Rp20 ribu namun pernah mencapai harga Rp45 ribu per kilogram.
Proses penanaman cabai merah diakui Akbar membutuhkan ketelatenan sehingga bisa menghasilkan omzet puluhan hingga ratusan juta rupiah dengan waktu tanam mencapai usia 100 hari dengan pemanenan dilakukan selama bertahap. Pada tahap pertama usia panen dirinya mengaku kerap bisa memanen berkuintal-kuintal cabai merah dan akhir masa panen dirinya mendapatkan hasil hingga 2 kilogram.
“Selain memberikan hasil bagi petani pemilik lahan cabai merah dirinya menyebut budidaya cabai merah juga menjadi sumber penghasilan dengan bekerja sebagai buruh tanam dan buruh petik,” beber Akbar.
Ia membeberkan, saat ini proses penanaman cabai merah saat musim kemarau justru berpotensi menghasilkan produktivitas buah yang tinggi dengan minimnya hama serta proses pengguguran bunga saat musim hujan. Sementara saat kemarau dengan sumber air dari sungai dengan mesin sedot dirinya tetap masih bisa menanam cabai merah.
