LHOKSEUMAWE – Tas motif etnik Aceh hasil kelompok kerajinan binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, mampu menembus dan memukau pasar internasional di beberapa negara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yufrizal, di stan UKM binaan BI Lhokseumawe dalam pameran Gampong Expo 2017, di Lapangan Hira Lhokseumawe, Kamis mengatakan, bahwa tas motif etnik Aceh sangat diminati di luar negeri.
“Hal ini dibuktikan dengan adanya pesanan secara rutin ke beberapa negara. Seperti Malaysia, Amerika Serikat, Belanda dan Dubai. Artinya, hasil kerajinan tas motif Aceh, diminati masyarakat luar negeri,” ujar Yufrizal.
Alasan utama masyarakat luar negeri menyukai tas motif Aceh, selain karena terbuat dari bahan-bahan pilihan, juga memiliki nilai seni yang dipengaruhi oleh motif-motif Aceh yang sarat dengan nilai-nilai filosofis kehidupan masyarakat Aceh. Sehingga bagi masyarakat luar, hal tersebut merupakan sesuatu yang menarik.
“Bahkan ke beberapa negara tertentu sebagaimana disebutkan di atas, setiap tiga bulan sekali dipasok sebanyak 3.000 tas hasil kerajinan motif Aceh dengan berbagai jenis. Baik jenis tas travel, koper, tas sandang dan berbagai jenis tas lainnya dengan berbagai ukuran juga,” jelas Kepala BI Lhokseumawe.
Yufrizal menyebutkan, ada dua kelompok usaha binaan BI Lhokseumawe yang produksi tasnya kini telah mendunia. Yaitu, KUBE Ingin Jaya di Desa Ulee Madon, Kecamatan Dewantara dan kelompok Sirkatun Nisa dari Kecamatan Nisam. Kedua kelompok perajin binaan BI Lhokseumawe tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Utara.
Tambahnya lagi, pembinaan yang diberikan oleh pihaknya berupa pelatihan kepada perajin sehingga lebih bermutu dan juga memiliki nilai saing juga penyediaan sarana dan prasarana penunjang usaha serta pengetahuan manajemen usaha.